Saling Memaafkan itu Sehat Lho!!
Hai hai reader :) selamat pagi semua.. udah mau lebaran aja ya! ga terasa sudah hampir 1 bulan kita menjalankan Ibadah Puasa di tahun ini. rasanya singkat banget dan udah mau Lebaran. sebenarnya sih, saling memaafkan itu bukan hanya pada saat Hari Raya Idul Fitri aja, seharusnya setiap hari kita harus saling memaafkan. seiring bertambahnya umur, Miss Purple jadi terfikir masalah dimasa silam. Miss Purple mau mencoba untuk memaafkan seseorang, ya walaupun itu agak sulit sih, tapi Allah aja bisa dengan mudah memaafkan Umatnya, masak Miss Purple yang cuma manusia biasa ga mau.. ya kan ? dah Miss Purple juga belajar untuk ikhlas :) semoga tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu. dari segi fikiran semakin dewasa dan lebih taat lagi ibadahnya :). Aamiin..
Nah, dari pada Miss Purple curhat ga jelas, mending kita lanjut ke topik Saling Memaafkan itu Sehat Lho!! kenapa Miss Purple bilang sehat? ya jelas dong.. kita mampu memaafkan orang, dan pasti kalau kita memaafkan orang kita ga punya dendam dong ya.. karena dendam itu bisa membawa penyakit berbahaya yang mungkin bisa menjadi penyakit hati. karena hati adalah pusat dari segalanya. jika hati kita rusak, maka rusaklah semuanya. kira-kira sih begitu :) kalau ga salah ya.. Miss Purple udah punya keslahan besar tahun ini, karena nyimpan dendam dan kebencian kepada sesama umat muslim hanya karena masalah ya, mungkin buat Miss Purple agak berat ya.. tapi Miss Purple akan coba ikhlas dalam memaafkan. di Alqur'an pun udah di jelaskan, bagi siapa yang memutuskan Tali Silaturrahim sesama umat islam, maka Surga akan dijauhkan darinya, dan Miss Purple ga mau dong ya.. dengan solat tiap hari aja belum tentu Miss Purple bisa masuk surga. apalagi memutuskan tali silaturrahim yang akan menambah dosa menumpuk di tahun ini. Nah, Jangan hanya meminta dan berbagi maaf saat Idul Fitri saja. dan menurut  psikolog pun, ternyata memberikan maaf itu  menyehatkan, baik secara fisik  maupun mental. nah, benarkan ?? :)
“Rasa marah, benci, dan dendam yang dipertahankan  dalam hati akan berpengaruh besar terhadap kesehatan mental, juga  berimbas pada kesehatan fisik,” kata Psikolog dari Univesitas Islam  Bandung, Ice Shofiyyatulloh. itu emang benar adanya. Miss Purple udah pernah merasakan soalnya :)
Kesehatan mental sendiri  didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri  sendiri, orang lain, masyarakat, serta lingkungan di mana dia hidup dan  berinteraksi. “Bila dalam diri seseorang tersimpan emosi negatif, tentu  ini akan menghambat kemampuan individu menyesuaikan diri,” kata Ice.
Menyimpan  rasa marah, katanya, secara psikologis membuat diri sendiri tidak  tenteram dan orang lain pun merasa tak nyaman. Seseorang yang tidak  memiliki ketenteraman batin atau ketenangan, biasanya fisiknya mudah  lelah. 
“Sebab emosi negatif berpengaruh besar pada sistem kerja  organ tubuh yang mengakibatkan seseorang mengalami masalah kesehatan,”  jelasnya. 
Berbagai masalah kesehatan berpotensi muncul jika hati  dipenuhi emosi negatif. Salah satunya stres. Kemudian, rasa tidak  nyaman ini bakal berimbas pada lingkungan sekitar.
“Bila  seseorang sudah mulai tidak mampu memberikan rasa nyaman pada  lingkungan, otomatis kesehatan fisik dan mentalnya akan terganggu,” ujar  Ice.
Memelihara emosi negatif juga bisa menyebabkan terganggunya  kesehatan fisik, seperti munculnya penyakit jantung, maag, asma,  gangguan kulit (jerawat), liver dan berbagai penyakit lain. “Jadi ada  korelasi tinggi antara menyimpan emosi negatif dengan munculnya berbagai  penyakit fisik,” tambah Ice.
Perilaku individu juga akan  terpengaruh. “Mereka jelas tidak adaptable dengan diri sendiri dan  lingkungan. Sebab, akan muncul emosi lain yaitu rasa malu, khawatir,  sedih, dan takut sebagai akibat munculnya penyakit fisik,” tandasnya.   
Dalam  situasi seperti itu, perilaku yang tampak adalah tidak menemukan  harmoni dengan orang lain. Alhasil, individu penyimpan rasa marah  cenderung menarik diri dari lingkungannya atau justru sebaliknya, lebih  agresif terhadap lingkungan dalam rangka melindungi dirinya.
Cara  terbaik untuk keluar dari masalah tersebut, lanjut Ice, adalah dengan  memaafkan kesalahan orang lain. Mungkin bagi sebagian orang memaafkan  tidak mudah, tapi sebenarnya gampang jika ingin dilakukan. 
“Menulis  kata memaafkan saja sudah membawa rasa tenang dan tenteram di hati,  apalagi mengucapkan secara verbal dan mengaplikasikannya,” tambah  konsultan psikologi lepas ini.
Menurut dia, memaafkan itu bukan  memaklumi, melupakan, pembenaran, ataupun menenangkan diri. “Memaafkan  adalah proses untuk kembali pada kondisi nol seperti sebelum terjadi  apa-apa. Dia akan kembali merasa tenang, harmoni, tidak terpicu atau  terstimulasi lagi oleh masalah yang telah lewat meski ia tidak  melupakannya tetapi dirinya tetap tenang,” urainya.
Di sinilah,  mengapa orang-orang yang mudah memaafkan hatinya selalu bahagia. Jika  hati bahagia, jiwanya merasa tenang, tenteram dan tidak dihantui rasa  marah. Secara otomatis mentalnya akan sehat. Itulah makna besar yang  terkandung dalam ritual saling memaafkan.
Ice berbagi tips mudah  memaafkan. Kata dia, tanamkan dalam diri, tidak ada untungnya memelihara  rasa marah, benci dan dendam. Tidak ada masalah dan persoalan apa pun  yang selesai dengan kemarahan, kebencian, dan dendam. “Justru yang ada,  perasaan tersebut akan merusak diri sendiri, baik fisik maupun mental,”  tegasnya.
semoga dengan kamu membaca artikel ini.. kita semua akan semakin Ikhlas untuk memaafkan dan mudah untuk meminta maaf. 

Post a Comment for "Saling Memaafkan itu Sehat Lho!!"
Terimakasih telah memberikan komentar di kicauanvina.com ^.^