Satu hari, Berjuta Kisah

Assalamu'alaikum..

Selamat malam, semoga kalian semua berbahagia bersama orang-orang yang kalian cintai dan semoga nggak kurang piknik seperti Saya. huhu..
Masih mencoba membersihkan template blog dan juga blog yang udah lama banget dianggurin. Ada kumpulan kecoa dan laba-laba yang udah buat grup vokal. Lalu ada juga sisa kenangan masa lalu. Uhuk!

Yayayaya, judulnya agak ke bule-bulean gitu. Tenang, liburannya masih di dalam negeri, kok. Kan pecinta produk dalam negeri. *bilang aja nggak punya dana buat keluar nagrek* Karena liburan itu bagi Saya mahalnya ngalahin berlian dan permata. Jadi, meskipun libur 1 hari tapi bisa explorasi beberapa tempat itu berharga banget. Meskipun ku lelah, akuu takut kamu tak mengerti .. !@##$#%$%^ Ehmm, maap jadi kebawa suasana.

Liburan singkat kali ini, kita ngitarin daerah Sumatera Barat. Kenapa Sumatera Barat? karena lokasi ini yang terdekat. Sumatera Barat besar Uni, dimananya ? Oke, Saya ngitarin wilayah Solok. Minggu malam berangkat dan Senin malam sudah mendarat lagi dirumah. Liburan singkat yang pertama kali Saya lakukan.

Kami berangkat minggu malam, heboh di jalan sambil nyanyi nggak jelas. Yang lain udah pada tepar tidur dan masuk ke alam masa depan dan bahkan sudah sempat melihat jodoh. Lah, Saya masih melek nggak bisa tidur. Tapi, kalau boleh cerita lagi ini, awalnya banyak banget drama buat bisa pergi. Perginya kapan rencananya kapan. Liburan kali ini tidak terencana. Informasi liburan diberikan 1 hari sebelum keberangkatan. Dadakan gitu. Belum lagi drama manusia ajaib yang bakal jadi pengemudi utama baru mendarat dari luar kota sore, mobilnya pun masih ntah dimana, lalu ada anggota yang gagal pergi akhirnya setelah dikomunikasikan kembali akhirnya pergi juga. Duh, rasanya pengin acakacakin mukaknya aja karena udah mau di jemput baru bilang nggak bisa pergi. Ok, Saya nggak sesadis itu, mueheheh :D 

Lanjut cerita, dolan-dolan ini di sponsori oleh dana kantong masing-masing anggota. Dalam perjalanan yang nggak sepi juga nggak ramai, mungkin karena berangkatnya kemalaman kali, ya. Sampai di Bukittinggi sudah pukul 3 dini hari, dan Saya masih melek. Sebelum sampai di Bukittinggi, kami para peserta liburan berhenti disuatu Rumah Makan yang Saya nggak tahu dimana karena udah ngantuk berat tapi nggak bisa tidur. Sudah cuaca dingin semalaman di guyur hujan, keluarnya tengah malam. Brbrbrbbbb, hanya teh hangat teman yang aduhay malam itu. Dan kita berhenti karena ada temen yang mau menyaksikan Moto GP. Iya, sepanjang jalan mikirin dimana bisa nonton Moto GP.  -_- 

Sampai di Rumah Makan, yang lain pada Makan, Saya nemenin teman yang minta temenin ke Toilet, dan Saya cuci muka biar cepat Sadar. *Ngiiikkk* sentuhan air pertama dimuka aduhayyy gilakkk dingin syekaliii.. Saya lupa bahwa saya berada di wilayah yang airnya mengalir dari kulkas. Setelah acara nobar Moto GP selesai, perjalanan dilanjutkan kembali. Dengan jalanan yang sepi dan dingin. Dan tibalah di SPBU yang rame banget parkiran mobilnya, jelas sekali suasana long weekend. Teman Saya dan si pengemudi pun ke Toilet yang setelah balik dari Toilet SPBU lupa mana mobilnya,juga sempat mengintip ke mobil orang, hahahahahaha



Perjalanan dilanjutkan kembali, hingga tiba waktu subuh kami berhenti di daerah Kayu Tanam untuk melaksanakan shalat subuh. Sekitar 30 menit kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai. Yaaa, kami excited sekali untuk melihat pantai. Di Pekanbaru jarang lihat pantai soalnya, maklum yaa.. 

Perjalanan dilanjutkan dengan disertai terbitnya matahari secara perlahan. Niatnya sampai di Pantai mau lihat sunrise, tapi sayang sekali cuaca mendung. Matahari malu buat muncul pagi itu. Yaaa, sampai di pantai yang dikenal dengan nama Pantai Ketaping yang berada di Padang-Pariaman. Lokasi pantai ini berdekatan dengan BIM atau biasa di kenal Bandara Internasional Minang Kabau. Sudah sampai ditujuan, Take a deep breath rasakan suasana sepoi angin pantai. Riuhnya ombak yang saling berkejaran. Rindangnya pepohanan yang berada di sekitaran pantai. Nggak lupa mengabadikan momen dalam sebuah foto. Nggak sebuah sih, 1 album sepertinya. Saking Asiknya pepotoan, camera Go Pro hilang terbawa ombak pantai. Alhamdulillah, 1 hari bisa bebas dari hirupikuknya deringan telpon dan peliknya pekerjaan. Biar bisa santai nggak kurang piknik yang dikit-dikit emosi lama-lama darah tinggi. Jadi lemesin pikiran dulu. Sampai dipantai, Saya cuma bisa melihat teman-teman mendekat ke Air Pantai. Iri, sih. Tapi Saya nggak mau mengambil resiko dengan bentolan pada akhirnya. Sambil melihat mereka dari kejauhan, Saya merenung aja. Indahnya ciptaan tuhan, indahnya nikmat tuhan mana lagi yang mau Saya dustakan. Diberikan teman-teman yang meskipun akurnya cuma 1 hari tapi tetap aja itu nikmat yang wajib di syukuri. Serta masih diberi Nikmat untuk menikmati indahnya ciptaan-Nya. Luasnya lautan dan derasnya ombak yang berkejaran, itu siapa yang mengatur. Adakah campur tangan manusia untuk mengoperasikannya? Hahh! hari itu rasanya damai sekali.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan kami pun bergegas untuk mencari tempat untuk mandi. Lalu Saya berfikir untuk singgah dirumah tante Saya yang memang jalurnya melewati rumahnya. Disana kami mandi dan juga dihidangkan makanan yang alhamdulillah menghemat kantong ketika liburan di akhir bulan.

Tak terasa waktu terus berjalan hinggal menunjukkan pukul 11 siang. Perjalanan dilanjutkan kembali menuju Solok! yeay!! Jangan tanyakan Rutenya pada Saya, saya hanya duduk menatap jalan tapi tidak memperhatikan.hahahaha, yang jelas ada jalan lurus, belok-belok, mendaki dan menurun. Lokasi selanjutnya adalah Puncak Panorama yang dari Puncak itu kita dapat melihat luasnya Danau Singkarak. Sebelum sampai di puncak, perjalanan yang menghebohkan pun dilalui, ada jalan kecil yang mendaki dan menurun dan tikungan indah. Dan mata pun disegarkan dengan hamparan padi dan terasering sawah yang hijau-hijau menyegarkan mata.  Hampir sampai di puncak, tapi sebelumnya harus melewati portal yang telah disediakan. Karena bukan hari minggu, jadi kami diminta izin ke Wali Jorong dulu untuk bisa naik ke Puncak. Alhamdulillah kami diizinkan. Sampai di puncak, riuh angin dan hebohnya suasana yang untungnya hanya ada kami. Berasa punya pulau pribadi. Yaa apalagi, selain menikmati suasana, mengabadikan momen menjadi salah satu hal yang wajib.

Setelah puas tertawa bersama sambil pepotoan, kami melanjutkan perjalanan ke puncak berikutnya. Puncak Gagauan yang berada di Paninggahan, Solok, Sumatera Barat. Wahhh! disini puncaknya agak ekstrim. Teman-teman Saya pada hore-hore bisa berfoto manis di tebing. Saya punya phobia pada ketinggian, jadi potonya di wilayah yang aman saja. Angin diatas puncak Gagauan ini sangat kencang, mungkin karena mau hujan tapi tidak tahu juga. Tidak lama kami berada di puncak, hujan pun turun. Oiya, perjalanan menuju Puncak Gagauan ini pun jalannya aduhay sekali. Naik-naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekalii~ seperti itu kira-kira. Dan dalam perjalanan kesini juga, kami rajin bertanya pada penduduk sekitar. Pada saat itu saya melewati 2 tugu yang arahnya selalu pilih yang kanan. Hingga bertanya pada Ibu-ibu yang lagi manen padi, mungkin. Setidaknya, lelah Saya tidak sia-sia setelah sampai di Puncak gagauan ini. Indah, yang mau teriak silahkan. Asal jangan lompat saja. Dan hati-hati jika ingin berfoto di pinggir tebing. Disana juga ada warung buat pengunjung yang ingin beristirahat makan dan juga minum.

Sungguh perjalanan yang panjang, pertama kalinya merasakan 1 hari itu lamaaaa banget. Setelah dari puncak gagauan kami melanjutkan perjalanan ke Istana Pagaruyung. Tapi disini, mood Saya tidak bagus. Karena ramainya orang-orang dicampur lelah juga mungkin jadi nggak terlalu excited. Lihat orang yang rame dan penuh sesak gitu, Saya jadi mengurungkan niat untuk masuk ke dalam Istana dan akhirnya kami hanya pepotoan diluar Istana. Pada saat itu hari sudah menunjukkan pukul 5 sore. Perut sudah mulai menunjukkan tanda-tanda minta di re-fill. Kami pun melanjutkan perjalanan mencari santapan buat makan malam dan balik kembali ke Pekanbaru. 

Perjalanan balik juga ditemani hujan yang syahdu. Dalam perjalanan yang ada beberapa titik jalan yang nggak mulus tapi manusia-manusia yang sudah terhampar dibangku belakang tidak merasakan jalan yang aduhay itu. Mereka tetap terlelap dengan indahnya. Dan mereka membuat kenangan mereka sendiri tanpa mereka ketahui apa yang terjadi. Sandaran tidurnya wahh sekali. HAHAHA pantasan tidurnya nyenyak. ahahahah, kami yang tidak tidur pun hanya bisa tertawa tanpa mengabadikan momen itu. Sudahlah mobil "jeblak-jebluk" masuk lubang atau jalan rusak tapi tetap saja nyenyak.  Dan sudah berganti pula driver nya. Suasana yang syahdu, hujan tanggung diiringin musik sendu. Yaa, merupakan hari yang panjang juga melelahkan. Mari kita ulang lagi, :D

Untuk mommentnya akan saya Upload terpisah.. xD

Puncak Gagauan, Paninggahan - Solok, Sumatera Barat

 

2 comments for "Satu hari, Berjuta Kisah"

Terimakasih telah memberikan komentar di kicauanvina.com ^.^