Pekerjaanku, Ibadahku !

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ^^

Selamat malam teman baca! dimana pun kalian berada, kalian tetap diraga kalian. Semoga tetap dalam lindunganNya dan selalu diberkahi olehNya. Jangan lupa bersyukur dan kurangi mengeluh. Dan postingan ini akan banyak keluh-kesahnya. -, Openingnya sampai disini aja.

pekerjaanku-ibadahku



Perkara pekerjaan bisa menjadi ibadah apabila dilakukan dengan ikhlas, dengan hati, dan sabar, jangan lupakan itu. Hal ini bukan berarti ikhlas nggak dibayar. Bukan. Ikhlas disini, kita melakukan tugas kita sesuai dengan apa yang memang harusnya kita kerjakan. Seperti jam yang ikhlas bekerja, dilihat ataupun tidak dia tetap bekerja. Itu yang sering Aku lihat di kutipan-kutipan bijak di Instagram.


bersyukur

Pertama, bersyukur. anggaplah gaji yang kita terima sedikit menurut kita sendiri. Tapi, mari kita lihat dari sisi lain, kita diberikan kesehatan, kebahagiaan, ketenangan, kebebasan dalam menjalankan ibadah, diberi kecukupan untuk hal-hal penting. Bukan cukup untuk beli mobil, motor, rumah dan berlian ya. Itu termasuk rezeki juga bukan?. Hal ini tergantung sebesar apa kita bersyukur, meskipun gaji ratusan juga kalau kitanya nggak bersyukur ya nggak akan cukup. Ini bukan dari kebijakan Aku, tapi dari beberapa sumber yang Aku lupa ntah dengar saat pengajian ntah bagaimana. Kalau udah nggak bersyukur, terus bisanya ngedumel curhat sana-sini mengeluh sana-sini, badmood terus kapan bahagianya, dong? yakannnn. Belum lagi kalau udah lihat temen pada beli barang mewah, udah mulai deh lirikannya tipis dan senyum sinis. Sudahkah kita bersyukur ? Ingat, yang memberi gaji memang Bos, tapi Bos itu hanya perantara dari Allah Subhanau Wata'ala. Allah yang mengatur. Dan dilihat juga, jika gaji yang menurut kita kecil, apakah sudah sesuai dengan apa yang kita lakukan untuk tempat kita bekerja? renungkan kembali. Jika menurut kita tidak, maka kembali ke bersyukur tadi.

sabar


Kedua, sabar. Sabar ngadepin Bos atau siapapun rekan kerja maupun customer. Anggap mereka sebagai ladang pahal kita melalui sabar. Banyak rekan kerja ataupun mitra yang nggak mengerti posisinya dan posisi kita. Begitupun dengan pelanggan. Dan mereka pun begitu mungkin karena menuntut haknya, tentunya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang dengan cara yang halus dan santun ada pula dengan cara yang kurang santun. Hal ini menguji kesabaran sekali memang, tapi begitulah. Jika tak ada ujian, nggak naik kelas, dong!. Dan ketika ada tekanan dari atasan, itu juga karena beberapa faktor, seperti tekanan pelanggan, dan atasan yang ada diatasnya lagi. Makanya harus perbanyak sabar, lapangkan hatinya. Kontrol emosinya, hati-hati nanti cepat tua, darah tinggi. Dibawa sabar aja. Karena Allah Subhanahu Wata'ala bersama orang-orang yang bersabar.

Berkatalah lemah-lembut, sopan dan santun kepada siapa pun. Jangan lupa berikan senyum. Karena senyum juga ibadah. Meskipun semua yang diatas itu agak sulit memang di praktekkan, tapi jika sudah diterapkan mungkin kita akan lebih bahagia dari sebelumnya.

Lalu, apakah pekerjaanku? nggak terlalu terkenal, tidak terlalu terlihat, tidak tampil dimana-mana dan tidak kenal sama pelanggan. Hanya bersapa ria via suara dibalik deringan telepon.  Saat Aku lagi drop dan badmood kalau lagi kerja, akan selalu bilang " i love my job " kenapa? karena ini pilihan sendiri. Dan pekerjaan inilah yang dimau. Nggak mudah bagi seorang wanita untuk menjalani pekerjaan ini. Buktinya hingga hampir 8 tahun ini, masih Aku wanita tunggal didivisi ini. NOC (Network Operations Center). Apa itu? orang yang bekerja dibalik layar, dibalik deringan telpon. Sehari-harinya bekerja hanya duduk. Duduk memandangi monitor. Liat ping putus, degupan jantung pun semakin kencang. Apalagi jika putus di waktu weekend. Kebayangkan, jika koneksi internet kalian gangguan dihari libur. Jika salah satu applikasi chatting atau sosial media  down  beberapa menit aja, ribut udah sampai naik hesteknya.

Jika koneksi gangguan dihari libur, nggak heran beberapa pelanggan banyak mengeluh. Dari keluhan dramatisasi,hingga omelan udah kaya di film ibu tiri. Dibagian ini kita mesti bersabar, karena memang itu hak mereka untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Bekerja dibidang jasa memang nggak mudah, selain harus on everyday harus siapkan mata, hati, fikiran bakalan tersita. Bahkan, saat dirumah pun, kalau udah hujan badai, petir angin kencang. Udah ada rasa, koneksi gimana ya? itu degupan jantung lebih kencang dibanding saat kamu ketemu sama gebetan ataupun mantan pacar. Apalagi itu weekend. Harus tebalin telinga, harus sabar dalam memberi pengertian, harus sopan dan santun dalam berkata. Yang kadang kita sudah lemah lembut pun karena pelanggannya lagi badmood apa yang kita sampaikan masih susah diterima.

openminded


Dan hari ini, Aku meledak. Disamping hari pertama dimana tingkat sensitifitas meningkat 360 derajat, ditambah kehidupan perkoneksian yang awut-awutan, ditambah cekcok sana-sini membuat Aku reflek berteriak diruangan kantor. Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. disitu rasanya emosi untuk marah lagi diubun-ubun. Setelah itu, perbanyaklah istighfar. Serius, ini bekerja. Setelah itu berhenti sejenak, duduk dan minum air putih. InsyaAllah bisa meredam amarah. Dan berwudhu jika memungkinkan. Trust me, it works! Setelah itu minta maaflah pada orang yang kamu teriakin. Disamping kamu berfikir salah atau tidak, toh meminta maaf bukan berarti kamu salah dan dia benar ataupun sebaliknya. Jangan sampai masalah kantor berhujung pada rusaknya silaturahmi.

Saat ini, nggak ada yang lebih menggalaukan dari koneksi yang lagi awut-awutan disaat weekend tiba. Dan saat itu kamu ada kegiatan, ntah bersama keluarga atau orang-orang terdekat. Tapi dilain sisi gangguan koneksi tidak bisa ditinggalkan. Dan kamu harapan satu-satunya saat itu. Apa yang akan kamu lakukan ?. Tapi disamping itu semua, banyak sisi baik yang Aku senangi. Kalian nggak perlu bertatapan langsung dengan pelanggan. Ketika ada kesalahan, dan kesalahan itu bisa normal sendiri. Hal itu akan membuat kalian gila mikirinnya. Karena nggak semua case masalah dan penyelesaiannya sama. Harus diurut dan ditelusuri. Seperti Dokter yang menganalisa penyakit pasiennya, jika salah memberikan saran, solusi dan obat akibatnya akan fatal. Tapi kalau udah asik ngerjainnya, itu kaya makan sambel, meskipun pedeeees tapi kalau udah dinikmati bakalan susah berhenti. Tapi kalau udah badmood, jangan harap.

Hal inilah mengapa bidang ini wanita susah ditemukan, bukan berarti tidak mungkin. Hal ini banyak Aku temui dari reaksi mitra kerja, yang bilang "loh, cewek?" kebanyakan amaze gitu, dan banyak juga yang heran. Karena kerja dibidang ini seperti "palugada" harus serba bisa.

Disamping itu semua, kita harus tetap open minded, jangan jadi katak dalam tempurung, sombong, angkuh, jangan pelit, semakin banyak memberikan apa yang kita ketahui, semakin bermanfaat untuk orang lain, akan jadi ladang amal juga untuk diri sendiri. Demikianlah acara curhat colongan malam ini. Salam 1 routing. 

9 comments for "Pekerjaanku, Ibadahku !"

  1. Iya sih, salah satu cara agar hati lebih tenang itu ambil wudhu. Biasanya kalau lagi emosi banget, berantem, ini kerasa banget efeknya. Aku sering lakuin cara ini mbk, alhamdulillah.. Jadi lebih tenang gitu

    ReplyDelete
  2. Semua pekerjaan memang patut disyukuri ya mbak. Namanya karyawan pasti ada saja ya konflik di kantor entah itu dengan atasan atau rekan kerja. Yang penting bagaimana kita menyikapinya saja ya mbak. Saya setuju banget kita harus bersyukur masih diberi pekerjaan

    ReplyDelete
  3. pekerjaannya menyangkut orang banyak ya Mbak, pasti harus ekstra sabar mah ini ya, tapi emosi harus dijaga sih ya meski kadang emang ada masanya gak bisa dikontrol juga tapi jika kita bisa cepat menguasai diri bersyukur banget pastinya.
    pekerjaan yang kita niatkan ibadah juga mengerjakannya juga akan terasa mudah :)

    ReplyDelete
  4. Menganggap pekerjaan sebagai ibadah adalah yang terbaik juga menurut saya mbak. Dengan begitu hati lebih ringan saat bekerja. Meskipun ada pandangan lain seperti kerja untuk cari uang dan kesibukan.

    ReplyDelete
  5. Betul, pekerjaan itu ibadah mba. Gampangnya demi membantu orang lain. Sabar ya mbak. Jadi reminder kalo lagi tensi tinggi mending wudhu ya. Bagus juga, langsung minta maaf kalo salah ya mba

    ReplyDelete
  6. Kalau saya menganggap pekerjaan sebagai ibadah itu dalam sudut pandang, pekerjaan adalah cara saya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Menggunakan semua yang telah Allah berikan, ilmu, keterampilan, pengalaman dll.

    Walaupun di tengah jalan nawaitunya sering berbelok dari mencari ridho Allah ke mencari pujian dan kepuasan pribadi, sih.

    Ya PRnya masih banyak memang.

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah, kalau senantiasa bersyukur, pasti Allah menambah nikmatNya ya..
    Aku juga bersyukur sekali membaca tulisan kak Vina.
    Jadi memiliki pandangan yang berbeda menyikapi sebuah pekerjaan. Harus tulus, ikhlas dan sabar.

    ReplyDelete
  8. Nah bener banget memang harus bersyukur banget lah bisa sampai saat ini, bisa punya pekerjaan, orang-orang terdekat yang selalu support, dan masih banyak hal lainnya kalau terus bersyukur. Kalau kita mencintai apa yang kita kerjakan, bakal banyak pula hal-hal baik yang terus menghampiri setiap harinya..

    ReplyDelete
  9. Vina emang salah satu inspirasi orang yang kerjanya berdedikasi, semangat yoooo.
    Semoga selalu berkah untuk apa yang dikerjakan

    ReplyDelete

Terimakasih telah memberikan komentar di kicauanvina.com ^.^