Sumpah Pemuda dan Perempuan Penulis




Selamat malam dan selamat menikmati malam yang dingin dibawah selimut kicauers. Malam ini dapat inspirasi yang sebenarnya desakan dari abang-abang yang disana untuk menulis ini. Dan Alhamdulillah muncul ide untuk menulis di Blog yang sederhana ini dalam rangka mengikuti Giveaway #6 Bertuah yang temanya agak mutar kepala dan hati serta badan. Tema kali ini adalah " Sumpah Pemuda dan Perempuan Penulis". Giveaway ini salah satu event menyambut hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2013 ya itu hari senin.


Awalnya bingung sih, apa hubungannya sumpah pemuda dengan perempuan penulis? sebuah tanda tanya besar dan setidaknya nggak segede Aku. Sumpah Pemuda dan Perempuan Penulis, ini temanya agak berat ya. tapi kalau kita ingat-ingat di dalam sumpah pemuda ada tercantum bahwa bahasa persatuan kita warga Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia kita dapat menunjukan rasa nasionalisme yang sudah mulai berkurang di era sekarang ini. Apalagi maraknya globalisasi yang mengharuskan lancar bahasa asing. Lah? Bahasa Indonesia aja belum lancar.. Sepele sih sepertinya, tapi ini kalau para pahlawan bisa melihat kita bagaimana menghargai perjuangan mereka pasti mereka akan tersenyum bahagia mengingat pernjuangan mereka tidak sia-sia dan dihargai sampai saat ini. 

Bagaimana dengan perempuan penulis? Perempuan penulis  yang memiliki gaya tulisan beragam dan masih tetap menggunakan bahasa Indonesianya, ya bisa dibilang salah satu pengamalan penggunaan Bahasa Indonesia yang tertuang dalam teks Sumpah Pemuda. Dengan begitu kita juga ikut menjunjung tinggi bahasa persatuan kita yaitu Bahasa Indonesia.

Kemarin Aku ada baca sebuat akun twitter, akun publik mengatakan kalau Sumpah Pemuda zaman sekarang udah berganti dengan Cumpah Miapah.

Mungkin ada yang lupa bagaimana Teks sumpah pemuda itu. Vina bakalan kembali mengulang postingan yang dikutip dari sumpahpemuda.org guna mengingat kembali hal yang telah terlupa dan terlewatkan oleh kita. Agar kita tau bagaimana memahami sumpah pemuda yang sebenarnya.

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama
Soempah Pemoeda
Kami Poetra dan Poetri Indonesia
Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe
Tanah Air Indonesia

Kedua
Kami Poetra dan Poetri Indonesia
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia

Ketiga
Kami Poetra dan Poetri Indonesia
Menjoenjoeng Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Sumpah pemuda ini dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden atau sekarang namanya dikenal dengan Jakarta.
Pembacaan ini sebelumnya di mulai dengan menyenandungkan Lagu Kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya yang dibawakan oleh W.R Supratman dengan gesekan merdu dari Biolanya.

Teks dibacakan di Jl Kramat Jaya No 106 Jakarta Pusat dan sekarang menjadi Museum Sumpah pemuda. Tempat ini sebelumnya dimiliki oleh seorang warga Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong. Dalam Kongres Pemuda ini dihadiri sekitar 71 orang peserta dan juga di hadiri oleh Golongan Timur Asing Tionghoa sebagai peninjau Kongres waktu pembacaan Teks Sumpah Pemuda. Berikut namanya :
  1. Kwee Thiam Hong
  2. Oey Kay Siang
  3. John Lauw Tjoan Hok
  4. Tjio Djien Kwie
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
  1. Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
  2. Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  3. Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
  4. Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
  5. Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  6. Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  7. Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
  8. Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
  9. Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)  
Sudahkah kita menggunakan Bahasa Indonesia? menurut Vina separuh sudah dan separuh ikut-ikutan perkembangan zaman yang bahasanya semakin meluas. Dan semakin lama Bahasa Indonesia mulai hilang perlahan ditengah globalisasi yang terjadi. Penggunaan Bahasa Indonesia kebanyak hanya digunakan pada saat acara formal dan kadang juga dicampur dengan Bahasa Daerah. Vina kemarin ada melihat spanduk bertuliskan " Budayakan Bahasa Indonesia dan Lestarikan Bahasa Daerah " spanduk ini berada di sekitaran Jalan menuju AKAP atau Terminal Payung sekaki.
Meskipun bukan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar sesuai KBBI, tapi setidaknya kita udah berbahasa Indonesia yang dimengerti oleh Warga Indonesia.
Bagi perempuan Penulis sendiri, dalam tulisannya bisa juga mengaplikasikan Bahasa Indonesia sesuai dengan gaya tulisannya dan mana tahu dan bisa jadi karya tulisnya bisa sampai di Luar dan mungkin juga bisa Mendunia, yang biasanya banyak tulisan terjemahan Inggris ke Indonesia, nanti bisa jadi mereka yang terjemahin dari Bahasa Indonesia ke bahasa mereka. Perempuan penulis juga banyak memiliki andil dalam mengaplikasikan Bahasa Indonesia yang bisa diikuti oleh para pembacanya. tidak perlu bahasa baku, yang penting bahasa indonesia begitu kata Om Attayaya. Postingan Asli - www.kicauanvina.com
Dan Bahasa Indonesia itu dikenal ramah dan berbudaya lho sama warga luar. Makanya warga Indonesia disebut sebagai orang timur yang tau tatakrama dan sopan santun ramah dan tidak sombong. itu sih seharusnya :)

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti giveaway #6 dari Bertuah dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda oleh www.kicauanvina.com

 yang di sponsori oleh :
  1. www.umminailah.blogspot.com
  2. www.burselfwoman.com
  3. www.riawanielyta.com

Post a Comment for "Sumpah Pemuda dan Perempuan Penulis"